Penyebab Munculnya Jiwa Entrepreneur di Indonesia

Ada banyak jalan hidup untuk meraih kesuksesan. Salah satunya adalah bekerja pada perusahaan besar dengan gaji besar, bonus besar, serta fasilitas yang memadai. Inilah yang umumnya di tempuh orang seusai menamatkan kuliah atau sekolah. Namun, memperoleh penghasilan besar tidaklah mudah. Bisaanya, seorang sarjana harus memulai karier dari bawah, bahkan tidak sedikit yang dalam lima tahun pertama karier kerjanya hanya menjadi pelaksana lapangan. Ia hanya menerima perintah dari orang dan sama sekali tidak punya otoritas dalam memutuskan sesuatu.

Seiring perjalanan waktu, seorang yang prestasinya bagus bisaanya akan mendapatkan promosi untuk naik jabatan. Pada perusahaan besar, bisaanya sebelum naik jabatan, ia akan mendapatkan tugas belajar atau melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah lulus barulah ia menempati posisi baru.

Namun pada titik waktu tertentu, umumnya setelah mencapai apa yang di harapkannya atau posisi puncak, seseorang akan merasa amat jenuh dengan pekerjaan rutinnya tersebut. Sebuah survey membuktikan bahwa lebih dari 50% orang tidak ingin berangkat kerja pada hari Senin karena merasa tidak ada tantangan baru dalam bekerja. Bosan !! jika pun mereka berangkat, daya dorong satu-satunya adalah “I have no choice”. Tidak punya pilihan lain karena pekerjaannya itu merupakan satu-satunya periuk nasi keluarga.

Kemudian yang menjadi masalah, kelompok orang yang sudah jenuh ini bisaanya bekreja setengah hati. Ogah-ogahan, datang ke kantor hanya untuk menandatangani surat-surat, sekadar baca-baca Koran, atau bahkan datang terlambat

Salah satu cara mengobati kejenuhan mereka adalah dengan mempunyai bisnis sendiri di luar jam kantor atau usaha yang dikelola orang lain. Sebagian lainnya malah mengambil langkah yang lebih berani : Pensiun dini dan banting setir menjadi Entrepreneur, dan bahkan ada juga yang buat blog terus ikutan kontes seo bekasi bersih partisipasi blogger

Image source: image.google.com